Senin, 18 November 2013

Pasca-letusan, ada 3 aliran lahar dingin Merapi ancam Magelang


Pasca-letusan, ada 3 aliran lahar dingin Merapi ancam Magelang
Reporter : Parwito | Selasa, 19 November 2013 09:41
Share Detail
0
0


Pasca-letusan, ada 3 aliran lahar dingin Merapi ancam Magelang
lahar dingin Merapi. Merdeka.com/Arie Basuki



Merdeka.com - Meski status Gunung Merapi dinyatakan aman pasca-letusan, Senin pagi (18/11) kemarin, ternyata kini muncul aliran lahar dingin mengarah ke Kali Senowo. Kali Senowo ini merupakan hulu dari hilir beberapa sungai di wilayah Magelang di antaranya Kali Putih, Kali Pabelan.

Dua kali itu, selama ini sering terjadi banjir lahar dingin jika intensitas hujan di puncak Merapi tinggi. Banjir lahar dingin membawa material besar di Kali Putih Magelang, terjadi dua tahun lalu. Waktu itu lahar dingin sampai menutup akses Jalan Raya Magelang-Yogya. Dampaknya, arus lalu lintas lumpuh.

Lahar dingin juga memutuskan jembatan yang ada di Kali Pabelan Magelang. Sehingga akses jalur utama Magelang-Yogya terganggu. Bahkan, ratusan rumah di sekitar Kali Putih dan Kali Pabean rusak akibat diterjang banjir lahar dingin Merapi.

Dari hasil pengamatan petugas gabungan BPBD Jateng, BPBD Kabupaten Magelang dan petugas di Pos Babadan, Magelang, Jawa Tengah, terlihat adanya tiga aliran baru lahar yang terhenti di titik 700 meter dari puncak Merapi mengarah ke Sungai Senowo, paska meletusnya Merapi pada Senin (18/11) pagi.

Oleh tim BPBD, tiga aliran lahar baru tersebut dinyatakan berpotensi menjadi rawan dan membahayakan jika intensitas hujan yang tinggi memicu turunnya material Merapi menjadi lahar dingin.

"Setelah meletus Senin kemarin pagi, muncul bentukan baru aliran lahar mengarah ke Sungai Senowo. Hal ini akan bisa membahayakan jika hujan dengan intensitas tinggi memicu turunnya lahar dingin dari puncak Merapi," terang Kepala BPBD Jateng Sarwa Permana, Selasa (19/11).

Meski dinyatakan sudah kembali pada kondisi normal, BPBD Jateng sudah merencanakan upaya evakuasi dan antisipasi tidak terjadinya korban jika sewaktu-waktu kondisi Merapi kembali bergejolak.

Letusan Merapi pada Senin (18/11) pagi ditandai dengan membumbungnya asap pekat setinggi 2000 meter yang disertai dengan getaran gempar 4,7 skala richter. Akibat letusan ini, beberapa kawasan di daerah Magelang, Solo, dan Boyolali mengalami hujan abu.
[mtf]


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar